Saatakan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan dan kedua lutut sedikit di tekuk; 14. Jelaskan cara melakukan perlombaan lompat jauh gaya melenting. Cara melakukan perlombaan lompat jauh gaya melenting yaitu : Jarak awalan 10 – 20 langkah. Kaki tumpu dihentakkan pada balok tumpuan dengan kuat dan cepat. Saat di udara Tungkai dilentingkan
Ad2. Tinggi Maks. CG saat di udara (H2) Kecepatan vertikal saat take off a. Kecepatan vertikal saat kaki tumpu menyentuh tanah b. Impuls vertikal 1) besarnya gaya - ayunan lengan dan tungkai kaki ayun - ekstensi persendian pinggul, lutut dan pergelangan kaki tumpu - koordinasi - kebutuhan rotasi melintasi mistar 2) waktu selama gaya-gaya bekerja
a) Kaki kanan (stance phase) dan kaki kiri (swing phase) pada lari. (b) Swing phase dan stance phase di lari. Float phase.11 Garis berat mencapai tanah di antara kedua kaki pada saat berdiri, kemudian waktu mulai berjalan titik berat berpindah karena berat badan sekarang dibebankan pada satu kaki yang kaki yang menapak atau menyangga.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Teknik Dasar Jalan Cepat – Selamat datang di website bagi kalian pengunjung baru, dan selamat datang kembali bagi yang sudah pernah mengunjungi website ini. Sebelumnya saya sudah membahas tentang teknik dasar lempar lembing, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas teknik dasar jalan cepat. Jalan cepat merupakan salah satu cabang dari olahraga atletik. Berikut dibawah ini penjelsan lengkap tentang pengertian, manfaat, dan teknik dasar. Pengertian Jalan CepatManfaat jalan CepatMengencangkan TubuhMengurangi LemakFleksibilitas TubuhMelancarkan Sirkulasi TubuhMeningkatkan Tenaga1. Teknik Awalan Start2. Teknik Melangkah3. Teknik Akhir FinishTahapan Jalan CepatFase Tumpuan Kedua KakiFase TarikanFase RelaksasiFase DoronganHal Hal yang Perlu Di Perhatikan Pengertian Jalan Cepat Jalan cepat atau dalam bahasa Inggris disebut Racewalking merupakan cabang dari olahraga atletik berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Saat melakukan jalan cepat setiap kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/lutut tidak bengkok. Dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus, Tumit kaki mendarat terlebih dahulu. Ketika melangkah panggul rileks Dalam kompetisi jalan cepat umumnya menggunakan lintasan lebih dari 3000 meter hingga 100 kilometer. Manfaat jalan Cepat Berikut dibawah ini adalah manfaat olahraga jalan cepat. Mengencangkan Tubuh Bagi kamu yang mengalami penurunan berat badan secara drastis, biasanya kulit jadi mengendur. Olahraga jalan cepat bisa membuat kulit atau bagian tubuh lainnya menjadi lebih kencang, Mengurangi Lemak Jalan cepat bisa membuat tubuh kamu mengeluarkan banyak keringat, Keringat yang banyak dihasilkan dari pembakaran lemak di dalam tubuh. Olahraga ini bisa menjadi solusi untuk menurunkan berat badan dan cangat cocok untuk kamu yang menjalani program diet. Fleksibilitas Tubuh Ketika melakukan olahraga jalan cepat, otot otot tubuh akan bergerak sehingga semakin rutin dilakukan akan membuat tubuh jadi lebih fleksibel dan nyaman digerakkan. Melancarkan Sirkulasi Tubuh Bukan hanya dapat mengencangkan tubuh dan membakar lemak, jalan cepat juga bisa melancarkan sirkulasi atau peredaran darah ke seluruh tubuh. Meningkatkan Tenaga Tubuh akan menjadi lebih bertenaga dan terbiasa saat melakukan olahraga secara rutin. 1. Teknik Awalan Start Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak memiliki pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus. Sikap start pada umumnya menggunakan aba aba, Atlet dengan sikap bersedia berdiri di belakang garis. Letakkan salah satu kaki lurus ke belakang sementara satu kaki lainnya diletakkan ke depan dengan lutut sedikit ditekukkan. Contohnya menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri. Dengan badan agak condong ke depan, dan kedua lengan rileks dan berat badan ditumpukan pada kaki bagian depan. Saat terdengar aba-aba “ya” atau bunyi tembakan pistol, maka segera langkahkan kaki kanan ke depan. 2. Teknik Melangkah Teknik dasar selanjutnya ialah teknik saat melangkah, Teknik dasar jalan cepat yang benar yakni kaki digerakkan ke depan dengan beban atau berat tubuh bertumpu pada paha. Saat menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit ditekuk seiring dengan ayunan kaki. Ketika kaki mendarat di tanah, hal yang harus diperhatikan ialah bagian tumit yang mendarat pertama lalu ujung kaki. Jadi, selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada kaki yang melayang. 3. Teknik Akhir Finish Teknik akhiran atau finish yang benar dalam jalan cepat yakni jangan langsung berhenti ketika menyentuh garis finish. Ketika jarak mencapai 5 meter dari garis finish, maka peserta hendaknya mengurangi kecepatan, bertujuan agar posisi kaki tidak melayang. Karena pemindahan berat badan dari kaki satu ke kaki lainnya harus jelas pada gerak panggul. Setelah menyentuh garis finish, gerakan diperlambat hingga akhirnya benar benar berhenti. Perlambatan gerak ini terlihat dari tumpuan beban tubuh berganti dari kaki satu ke kaki yang lainnya. Tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat ada empat yakni fase tumpuan, fase tarikan, fase relaksasi, dan fase dorongan. Berikut dibawah ini penjelasannya. Fase Tumpuan Kedua Kaki Tahapan tumpuan kedua kaki ini terjadi sangat singkat. Ketika kedua kaki menyentuh tanah, saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul. Fase Tarikan Tahapan ini ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai, gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penumpu. Fase Relaksasi Tahapan ini adalah tahap antara tahap awal saat melangkahkan kaki ke depan dan ketika akan melakukan tarikan kaki belakang atau tahapan ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Fase Dorongan Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan titik gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu. Hal Hal yang Perlu Di Perhatikan 1. Saat berjalan usahakan badan tetap tegak. Usahakan pundak jangan terangkat, agar ketika melakukan ayunan tangan tidak cepat lelah. 2. Ketika gerak maju, kebanyakan atlet olahraga jalan cepat menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, jangan sampai gerakan tersebut mengganggu kecepatan jalan. 3. Saat melangkah pandangan lurus ke depan dan melangkah lurus satu garis antara kaki kanan dan kiri. Ketika akan menumpu, tumit harus mendarat terlebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teratur. 4. Posisi lengan dan bahu, gerakan lengan dan bahu ke depan dan kebelakang secara bergantian ke kanan dan ke kiri. 5. Siku ditekuk tidak kurang dari 90 derajat. Kondisi ini dipertahankan hingga akhir perlombaan, jaga keseimbangan dan gerakan tetap rileks Itulah tadi pembahasan kita di artikel olahraga kali ini, kalau ada yang salah atau keliru kalian bisa komen dibawah. Akhir kata, terima kasih karena sudah mau berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel yang lainnya. Semoga bermanfaat^_^
Pertanyaan Saya tahu kalau sujud diharuskan dilakukan di atas tujuh anggota. Apakah diharuskan semua ujung telapak kaki menyentuh tanah ketika bersujud? Kalau sebagian telapak kaki tidak menyentuh tanah, apakah sujud dan shalatnya batal? Teks Jawaban bersujud dalam shalat diharuskan dilakukan di atas tujuh anggota tubuh, yaitu Dahi –bersama hidung-, kedua tangan, kedua lutut dan ujung kedua telapak kaki. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori, no. 812, Muslim, 490. Ibnu Abbas radhiallahu anhuma sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ - وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ ، وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ ، وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ “Saya diperintahkan bersujud pada tujuh anggota badan, di atas dahi seraya tangannya menunjuk hidungnya, kedua tangan, kedua lutut dan ujung kedua telapak kaki.” An-Nawawi rahimahullah berkata “Kalau salah satu anggota ini tidak menempel, maka shalatnya tidak sah.” Dan beliau juga berkata dalam kitab Syarh Muntaha Al-Iradat, 1/432 “Sujud di atas tujuh anggota tubuh beserta hidung ke tempat shalat, baik di atas tanah ataupun tikar atau semisalnya, adalah rukun bagi yang mampu melaksanakannya berdasarkan hadits Ibnu Abbas.” Yang sempurna adalah sujud di atas semua anggota tubuhnya, maka hendaknya bersujud dengan semuanya. Karena Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika bersujud meletakkan seluruh ujung telapak kakinya menghadap ke kiblat HR. Bukhari, no. 789 Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud, 859 dari hadits Rifa’ah radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, beliau berkata kepada orang yang keliru shalatnya, Kalau anda bersujud, maka tekanlah dalam sujud anda,' Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud Menggunakan seluruh anggota tubuh dalam sujud termasuk menekan dalam bersujud. Namun sujud dengan sebagian anggota yang diperintahkannya itu sah, berdasarkan pendapat yang kuat dalam mazhab Syafi’i dan Hanbali. An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitab Al-Majmu’, 3/423 “Sujud di atas dahi kening adalah wajib tanpa ada perbedaan menurut kami. Yang terbaik adalah sujud semuanya. Kalau hanya sekedar menempel sekiranya cukup dinamakan sujud, maka sujudnya sah tapi dimakruhkan dengan makruh yang cenderung membolehkan. Pendapat ini yang benar sebagaimana dinyatakan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm dan didukung oleh mayoritas ulama mazhab. Diberitakan dari Ibnu Kajji dan Ad-Darimi, bahwa keharusan meletakkan semua anggota sujua adalah pendapat aneh dan lemah.” Al-Mardawai berkata dalam Kitab Al-Inshaf, 2/418 “Disahkan sujud dengan sebagian anggota sujud menurut mazhab yang kuat." Ibnu Tamim berkata, Dibolehkan sujud dengan sebagian telapak tangan. Meskipun pada ujung telapak tangannya. Begitu juga pada ujung kedua telapak kaki dan sebagian kening.” Dalam kitab Mathalib Ulin Nuha, 3/25 dikatakan “Sah, sujud dengan sebagian anggota tubuh dalam sujudnya. Karena haditsnya membatasi semuanya.” Dengan demikian, barangsiapa yang sujud dengan kedua kakinya, lalu sebagian ujung telapak kakinya menyentuh tanah, maka shalatnya sah. Yang sesuai sunnah, menekankan anggota sujud sesuai dengan kemampuannya. Wallahu’alam.
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Pada olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan. Menurut aturan, kaki pejalan cepat harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Jalan cepat adalah nomor atletik yang dilakukan dengan segala kesungguhan. Jalan cepat diadakan pada tahun 1867 di London. Pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. Pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita 5 km dan 10 km, dan untuk pria 10 km dan 20 km. Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari Jalan cepat berbeda dengan gerakan berlari. Secara teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan badan kemuka dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari yaitu gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/kontak dengan tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontak/menginjak tanah. Gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/menginjak tanah. Teknik Jalan Cepat Dalam olah raga jalan cepat ada beberapa teknik yang perlu dipelajari sebelum malakukan olah raga tersebut. Setiap kaki melangkah dalam jalan cepatkaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki tanah meninggalkan tanah. Olahraga jalan cepat meskipun dilakukan dengan cepat tapi bukan berarti berlari. Beberapa teknik yang perlu dipelajari antara lain teknik start, gerakan kaki, ayunan lengan dan pandangan mata. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 1. Start Pada Jalan Cepat Start adalah sikap permulaan pada waktu akan melakukan jalan atau lari terutama dalam perlombaan dengan kaki atau tangan tidak boleh menyentuh garis batas harus berada di belakang garis batas. Perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Sikap start pada umumnya adalah berikut ini. Pada aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya”, segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan. 2. Gerakan Kaki, Ayunan Lengan, Sikap Badan, dan Pandangan Mata Beberapa gerakan yang perlu diperhatikan dalam jalan cepat antara lain Gerakan Kaki, Ayunan Lengan, Sikap Badan, dan Pandangan Mata. Berikut ini penjelasannya. a. Fase Tumpuan Dua Kaki Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tumpuan dua kaki jalan cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesagesa, lutut nekuk, masih terlihat lari/ada saat melayang di udara, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.. Amatilah dan peragakan gerakan spesifik fase tumpuan dua kaki jalan cepat berikut ini. Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul. Lakukan gerakan fase tumpuan dua kaki berulang-ulang. b. Fase Tarikan Kaki Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase tarikan jalan cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, langkah kecil-kecil, masih terlihat lari, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Amatilah dan peragakan gerakan spesifik fase tarikan kaki jalan cepat berikut ini. Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang. Lakukan gerakan fase tarikan kaki berulang-ulang. c. Fase Relaksasi Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan fase relaksasi jalan cepat adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, masih terlihat lari, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Untuk itu amati dan peragakan gerakan spesifik fase relaksasi jalan cepat berikut ini. Tahap ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan paralel di samping badan. Lakukan gerakan fase relaksasi berulang-ulang. d. Fase Dorongan Kaki Fase dorongan kaki sangat mempengaruhi gerak dalam jalan cepat. Untuk itu erhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan dari jalan cepat tersebut. Amatilah dan peragakan gerakan spesifik fase dorongan kaki jalan cepat berikut ini. Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu. Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan mulai mengambil alih gerakan dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan diluruskan. Jangkauan gerak yang lebar di mana pinggang berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu fleksibilitas yang besar dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki. Lengan melakukan fungsi pengimbangan secara diametris/wajar berlawanan dengan kaki. Lakukan gerakan fase dorongan kaki berulang-ulang. e. Gerak Memasuki Garis Finish Garis finish merupakan garis akhir dalam perlombaan jalan cepat. Pembelajaran jalan cepat memasuki garis finish menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal pengerahan tanaga 85-95% dilakukan dengan pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3 menit. 3. Gerakan Khusus Jalan Cepat Dalam teknik dasar olahraga jalan cepat ada beberapa tahapan yang harus dipelajari. Salah satunya adalah gerakan-gerakan khusu dalam olahraga jalan cepat. Beberapa gerakan khusu dalam jalan cepat antara lain gerakan pada lintasan lurus dan gerakan pada lintasan menikung seperti di bawah ini. a. Gerakan Pada Lintasan Lurus Lintasan lurus adalah lintasan lari yang berupa jalan lurus. Pada olah raga jalan cepat lintasan yang dilalui ada lintasan yang lurus dan lintasan menikung. Pada kedua jenis lintasan tersebut dibutuhkan teknik khusus agar gerakan jalan lebih optimal. Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah berikut ini. Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti sebuah garis lurus. Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan. Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki. Seperti pembelajaran 3 tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong. Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertama dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki. Dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak-jarak yang pendek. b. Gerakan Pada Tikungan Tikungan adalah bagian dari lintasan yang bentuknya melengkung. Pada bagian lintasan ini diperlukan gerakan khusus yang harus dikuasai pejalan dengan baik. Beberapa gerakan khusus yang dilakukan jalan cepat pada tikungan anatara lain sebagai berikut. Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90º. Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah. Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan dorongan. Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama 4. Jarak-jarak Pada Jalan Cepat Nomor-nomor yang diperlombakan dalam olahraga jalan cepat antara lain sebagai berikut. Untuk Pria menempuh jarak 10, 20, 30, 50 km. Untuk Junior A pria 5, 10, 20 km, Junior B pria 5, 10 km, Pelajar pria 1, 3, 5 km. Sedangkan untuk wanita antara lain 3, 5, 10, 20 km. Junior A wanita 3, 5 km, Junior B wanita 3, 5 km, dan Pelajar wanita 1, 3 km. Pada tulisan ini hanya dibahas mengenai jalan cepat 200m dan m saja. Berikut ini penjelasannya. a. Jalan Cepat 200 meter Pembelajaran untuk jalan cepat terdiri atas pembelajaran prinsip dan pembelajaran kekuatan, kecepatan, dan stamina. Jalan cepat menempuh jarak pendek dilakukan sambil memperhatikan secara terus-menerus kontak kaki dengan tanah, gerak lengan, dan kerja pinggang secara aktif. Pembelajaran bisa dilakukan dengan cara naik dan turun bukit, berbaris dengan langkah besar, jalan. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan cara berikut ini. 1 Gerakan Start Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Sikap start pada umumnya adalah berikut ini. Pada aba “bersedia”, atlet menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya”, segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan. 2 Langkah Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun. 3 Kecondongan Badan Kecondongan badan saat berjalan beruna agar badan tidak terlalu miring sehingga ruang dada tidak tertekan. Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki. 4 Gerakan Finish Tidak ada gerak khusus untuk memasuki finish jalan cepat. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul. b. Jarak meter Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran jalan cepat dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menempuh jarak meter berikut ini. Pembelajaran jalan cepat dengan menempuh jarak meter sama dengan pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter, akan tetapi dilakukan dengan kecepatan sub-maksimal dengan pengulangan antara 6-12 kali dengan istirahat atau pemulihan antara 3-4 menit. Setelah melakukan gerakan-gerakan di atas dilanjutkan dengan pembelajaran jalan cepat menempuh jarak meter. Pembelajaran ini dilakukan sama dengan pembelajaran di atas, akan tetapi dilakukan dalam bentuk perlombaan, yaitu dimulai dari gerakan start berdiri sampai dengan finish 5. Hal-Hal yang Perlu Dihindari dan Diutamakan dalam Jalan Cepat Dalam olah raga jalan cepat ada beberapa hal yang perlu dihindari agar kegiatan berjalan dapat optimal. Selain itu juga hal-hal yang harus diutamakan dalam jakan cepat. Dengan mengetahui bagian ini diharapkan gerakan jalan cepat dapat dilakukan dengan maksimal, berikut ini penjelasannya. a. Hal-hal yang perlu dihindari dalam jalan cepat Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang. Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di belakang. Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi badan. Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig-zag. Langkah terlalu pendek. b. Hal-hal yang perlu diutamakan dalam jalan cepat Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu. Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot daerah perut. Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi. Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus. Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.
pada saat kedua kaki menyentuh tanah